Kita tahu Allah SWT Maha segal – galanya, Maha Agung, Maha Kaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Bijaksana, Maha Adil dan lain – lain.

Allah SWT menciptakan manusia demikian sempurna, tidak seperti makhluk ciptaan yang lainnya. Dengan penuh kebijaksanaan dan keadilan Allah SWT memberikan kepada manusia kebebasan guna memilih :
• Baik atau buruk yang hendak dikerjakan
• Laut atau darat yang dingin dijadikan sumber penghasilan (pangan)
• Senang atau susah yang jadi pilihan
• Dan masih banyak lagi pilihannya
Lewat satu peristiwa yaitu :
ROMADHON dan IDUL FITRI, kita perlu belajar :
• Hari Romadhon kita sebagai muslim mutlak berpuasa, berpuasa dari segala hawa nafsu, artinya kita harus “MERIH” (Menderita / Susah)
• Sedangkan Hari Raya Idul Fitri adalah hari Kemenangan dan didalam hari kemenangan terdapat kesenangan dan ketenangan.

Pelajaran yang Allah berikan ini sangat besar artinya bagi mereka yang ingin menjunjung tinggi derajat
• Menikmati, nikmat Allah SWT berupa kekayaan dunia dan akhirat
• Hidup rukun, harmonis tanpa adanya perpecahan di antara kita umat beragama.
Contoh :
Anda ingin rumah tangga harmonis “tanpa ada PIL/WIL/Pihak ketiga, rumusnya :
1. Senang susah kita bagi jadi dua bagian : senang sebagai A & susah sebagai B
2. Berikan salah satu hak anda pada pasangan anda
3. Dari niatan ketulus ikhlasan inilah si suami mau susah untuk menyenangkan sang istri maka sang istri pun melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan suami, yakni mau susah untuk menyenangkan suaminya.
4. Bila rumah tangga melakukan hal di atas dan sama – sama berprinsip mau menyerahkan hak A untuk pasangannya dan menerima hak B untuk dirinya sendiri insya Allah rumah tangga ini sama – sama menikmati nikmat Allah dalam bentuk senang (Kesenangan)
5. Mengenai susah / kesusahan yang mereka rasakan jadi hal yang biasa / wajar dalam rumah tangga
Jadi pada hakekatnya bila kita ingin mengalami kesenangan yang perlu dilakukan :
• Belajarlah guna menyenangkan Allah SWT dan ornag lain dahulu baru kemudian diri pribadi
• Bersedialah berkorban didalam segala hal
Dua hal diatas inilah yang membawa kita manusia pada kesempurnaan “Jagalah dan Peliharalah : Hablu Minnallah dan Hablu Minnannas”. Karena Dasar mutlak adalah “Innalillahi Wa Innailahi Roji`un”.
Apa yang bersumber dari Allah SWT mutlak kembali kepada Allah SWT apa yang bersumber dari manusia mutlak kita kembalikan pada manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar